dari kejauhan itu matanya seakan-akan menangkap pergerakan sesuatu. kelibat itu, gayanya seperti sudah sangat akrab denganya. mata dipisat-pisat. biar lebih jelas. biar mudah nampak.
"siapa?" pantas hati bertanya.
dan perlahan, lembaga itu mendekati. masih, seperti tadi samar-samar. ada bau yang sangat dikenali. sangat disenangi. bau yang selalu menenangkan. itu dia. yang aku sayang. pernah, pembetulan. wajahnya semakin jelas. ahhh.. mengapa telah menjadi sejelik-jeliknya? menakutkan. seperti serigala menyeringai dengan darah merah pekat di celah-celahan giginya. ada taring yang sangat tajam.
dia merenung aku. tajam. dan bersiap menerkam. saat itu, aku tahu.
aku benci dia. dan bauannya. dan senyumnya.
dan segala sesuatu tentang dia.