Monday, January 25, 2010

kecuali engkau

kita yang sering berlari-lari
sampai berdarah
sampai luka di setiap letaknya kering bernanah
tetap kan kita larikan juga jasad ini

di setiap detik lelah jiwa ini
sedikit pun tak pedulikan
kerana yang penting,
suapan emosi menjadi penuh maksima

kering habis keringat yang hanya sisa
tetap larian tak akan pernah kita hentikan
seperti mengejar maut sebelum maut datang ke detik

tak ada langit tak sampai
tak ada bumi tak terjejak
tak ada pelangi terlepas
semuanya mampu
kecuali berlari mendapatkan engkau
separuh yang satu lagi
kecuali engkau
sesuatu yang aku semadikan bersama nyawa

dunia

pada dunia aku harus kuat
pada dunia aku harus hebat
pada dunia aku harus berkilat
pada dunia aku harus likat

walhal,

dalam dunia aku, aku cebik
dalam dunia aku, aku cembeng
dalam dunia aku, aku sakit
dalam dunia aku, aku racik

tapi kerana dunia tidak sudah-sudah
aku ludah dan mengasah
panah dan busur sudah lama simpan
hari ini harusnya keluar mencari sasar
24/01/10
kapar, klang.

Tuesday, January 19, 2010

yang sekejap

bagai kilat
datang dan perginya sekerlipan mata
bagai angin lalu
hembusan damainya sedetik cuma
bagai hujan
turunnya menggila barang semusim
bagai lalang
geraknya tak ketentuan
bagai awan
bentuk yang berubah-ubah
bagai mimpi
datangnya cuma dalam tidur

dan, begitulah kita,

serba seketika,
tapi cukup rasa.

09/01/10
kapar, klang