datang dan perginya sekerlipan mata
bagai angin lalu
hembusan damainya sedetik cuma
bagai hujan
turunnya menggila barang semusim
bagai lalang
geraknya tak ketentuan
bagai awan
bentuk yang berubah-ubah
bagai mimpi
datangnya cuma dalam tidur
dan, begitulah kita,
serba seketika,
tapi cukup rasa.
09/01/10
kapar, klang
No comments:
Post a Comment